foto: ane
Sejarah rangkaian
Awalnya KRL ini dibangun dan mulai dioperasikan pada tahun 1960-an
sebagai Tokyo Metro (dahulu Eidan Subway) seri 5000 hingga akhirnya pada
tahun 1995, beberapa rangkaian dari seri 5000 mengalami modifikasi
menjadi Tōyō Rapid seri 1000. Perubahan secara fisik yang diterapkan
pada rangkaian seri 5000 yang diubah menjadi seri 1000 ini diantaranya
adalah bentuk muka yang dibuat lebih rata (konstruksi baja anti karat
yang tidak memiliki bentuk gelombang pada sisi bawah muka KRL) serta
kaca pada pintu otomatis di sisi kiri-kanan kereta dibuat lebih besar,
sehingga penumpang dapat memandang ke luar dari dalam kereta dengan
lebih leluasa jika penumpang berada di dekat pintu.
Semasa di Jepang, KRL ini dijalankan di jalur Tōyō Rapid Railway dan
sering melayani perjalanan antar-jalur di jalur Tokyo Metro Tozai serta
jalur Japan Railway East (JR East) Chuo-Sobu, dimana layanan di jalur
Chuo-Sobu pada koridor Nakano - Mitaka yang diberikan adalah layanan
lokal saja, sedangkan layanan pada jalur Tōyō Rapid Railway yang
diberikan adalah layanan lokal, Rapid (setara dengan layanan ekspres di
Indonesia), Commuter Rapid (layanan ekspres khusus komuter) dan Tōyō
Rapid (layanan ekspres khusus yang melayani jalur Tozai dan jalur Tōyō
Rapid dalam sekali perjalanan).
Karena KRL ini adalah modifikasi dari Tokyo Metro seri 5000, maka
Tōyō Rapid seri 1000 dipensiunkan pada tahun 2006, bersamaan dengan
dihentikannya operasional dari Tokyo Metro 5000. 3 rangkaian yang masih
utuh (1061F, 1081F dan 1091F) diboyong ke Indonesia, dan dengan demikian tidak ada set dari Tōyō Rapid seri 1000 yang tersisa di Jepang.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penggunaan di Indonesia
Indonesia merupakan satu-satunya pengguna kereta ini di luar Jepang,
dimana pada awalnya masing-masing rangkaian akan dioperasikan dengan
sepuluh kereta per setnya, namun hanya dioperasikan dengan formasi
delapan kereta per set akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya
daya listrik pada jalur elektrifikasi di Jabodetabek. KRL ini awalnya
dioperasikan untuk layanan kelas Ekonomi AC tujuan Bogor, Bekasi, dan Depok.
Setelah penyeragaman layanan KRL (dimana layanan Ekspres dihapuskan dan
layanan Commuter Line yang pada dasarnya sama seperti Ekonomi AC
dijadikan layanan standar untuk KRL di Jabodetabek), KRL ini melayani
perjalanan Commuter Line dengan tujuan Bogor atau Bekasi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rangkaian
- 1061F
- 1081F
- 1091F
Rincian rangkaian
- 1060F: 1061-1062-1063-1064-1065-1066-1069-1060 (1066 dan 1069 bertukar tempat dengan 1067 dan 1068, warna biru-kuning dengan corak batik)
- 1080F: 1081-1082-1083-1084-1085-1086-1089-1080 (1086 dan 1089 bertukar tempat dengan 1087 dan 1088, warna biru-kuning dengan selubung warna merah)
- 1090F: 1091-1092-1093-1094-1095-1096-1099-1090 (1096 dan 1099 bertukar tempat dengan 1097 dan 1098, warna biru-kuning dengan selubung warna merah)
Sumber informasi: wikipedia
karena keretanya sudah di Jakarta seharusnya ganti nama jadi Jakarta Rapid..
ReplyDelete